Masalah pada Pintu Kayu

Masalah-masalah kayu sebenarnya bisa timbul karena pada saat pembelian, anda tidak benar-benar memperhatikan kualitas kayu yang anda beli. Mulai dari masalah seret sampai finishing yang mengelupas, adalah hal-hal yang disebabkan beberapa kelalaian saat merawat kayu. Akan tetapi ada juga masalah yang timbul karena salah penempatan dan finishing yang kurang tepat.

Pintu utama bahan kayu

Ada beberapa masalah kayu yang timbul pada saat kayu sudah terpasang sebagai kusen dan daun pintu/jendela, seperti dibawah ini :

1. Muai susut
Masalah yang sering terjadi terkait muai susut kayu antara lain adalah pintu seret terjadi pada umumnya pada musim hujan menyusut, pintu melintir/ pintu sudah tidak bisa ditutup rapat bagian atas dan bawahnya, pintu meregang yang disebabkan karena pintu menyusut /lem dan teknik penempelan yang kurang baik Cara mengatasinya adalah dengan mengecat bagian atas dan bawah pintu yang berpori-pori sehingga uap air tidak dapat masuk kedalam kayu

2. Melamik mengelupas
Hal ini mungkin dikarenakan menghadap langsung matahari dan terkena hujan terus-menerus. Untuk mencegah hal ini terjadi usahakan tritisan mempunyai lebar yang cukup untuk dapat melindungi dari matahari langsung dan hujan.Cara mengatasinya dengan melakukan refinishing kayu.

3. Kayu lapuk dan berjamur
Cara mengatasinya jika belum parah kelupas jamur dan refinishing, jika cukup parah ganti dengan yang baru. Lakukan perawatan dengan mengelap dan bila cat sudah menipis segera cat ulang. Coating yang sudah mulai menipis, bisa menyebabkan jamur dapat tumbuh subur diatasnya.






Rangka Atap Baja Ringan

Baja ringan adalah baja yang terbuat dari CRC (Cold Rolled Coil) oleh karenanya bobotnya ringan. Meskipun begitu kekuatanya melebihi baja konvensional. Baja ringan mempunyai kuat tarik (tensile strength) sebesar 550Mpa (5500 kg/cm2) sehingga disebut juga baja Hi - Ten 6550. Sedangkan baja konvensional 240Mpa.

Rangka atap baja ringan

Umumnya, rangka baja ringan di lapisi/dicoating oleh 2 jenis bahan yaitu :

Pertama, jenis pelapis gavanis (seng) yang tersusun dari campuran seng sebanyak 98% dan silikon. Lapisan seng inilah yang melapisi baja CRC tersebut dan membuatnya jadi anti karat. Pelapis jenis galvanis ini sebenarnya tidak terlalu tahan terhadap karat sehingga kurang cocok digunakan pada daerah tepi laut yang tingkat korosinya lebih tinggi. Namun untuk menambah ketahanan terhadap karat, galvanis biasanya dibuat lebih tebal dari baja ringan dengan pelapis lainya.

Kedua, jenis pelapis galvalum yaitu lapisan yang mengandung unsur alumunium (55%), seng (43,5%), dan silikon (1,5%). Galvalum memiliki kekuatan terhadap karat yang lebih tinggi dibandingkan galvanis sehingga banyak digunakan di daerah yang beriklim lembab dan rentan karat.

Selain kedua jenis pelapis tersebut produsen -produsen kenamaan di bidang baja ringan juga memiliki pelapis berjenis khusus sendiri. Contohnya : 
  • Produsen bluescope menggunakan pelapis jenis zincalume yang menpunyai komposisi 55% alumunium, 43,5 % seng, dan 1,5% silicon allloy yang tahan karat
  • Produsen J-steel yang menggunkan pelapis jenis ZAM (Zing, alumunium 6% dan magnesium 3%) yang mempunyai ketahanan 60 tahun. Dan sebagainya
Baja ringan dipakai untuk membuat rangka atap, pengganti rangka kayu. Namun pemasangan dan pemakaianya tidak boleh sembarangan. Agar pemasangan tepat, maka perlu penggunaan software tertentu untuk menghitungnya sehingga kekuatan rangka atap akan maksimal. Ketepatan pemasangan dan pemakaian bahan ini berhubungan dengan kekuatan rangka atap saat digunakan.

Baja ringan mempunyai bobot yang lebih ringan dari bahan atap lainya hanya 9 kg/m² sedang bobot kayu 15 -18 kg/m² dan baja konvensional (baja profil WF atau profil siku) 20 - 27 kg/m². Meskipun demikian justru membuat struktur keseluruhan bangunan menjadi ringan sehingga gaya gempa yang diterima oleh struktur bangunan menjadi lebih ringan sehingga baja ringan tepat digunakan untuk struktur tahan gempa. Perbedaan baja ringan dengan rangka kayu adalah bila pada atap kayu terdapat gording dan usuk/kasau maka pada atap baja ringan elemen tersebut tidak ada, akan tetapi elemen reng tetap masih ada karena fungsinya untuk meletakan genteng dan sebagai perkuatan struktur kuda-kuda. Pada struktur baja ringan fungsi gording dan usuk/kasau digantikan oleh elemen kuda-kuda yang terpasang. Penggunaan kuda-kuda disini lebih banyak dibanding rangka kayu. Jarak ini di tentukan dari hasil perhitungan struktur.

Jenis profil
Setiap produsen rangka atap baja ringan mempunyai bentuk dan ukuran profil sendiri-sendiri. Rata-rata mempunyai 2 profil utama yaitu  profil C (chanel) dengan tbl 0,75mm dan 1mm untuk rangka kuda-kuda dan profil top span tebal 0,6mm untuk reng. Ada juga produsen yang profilnya sedikit berbeda. Profil bajanya mempunyai grid texture pada permukaanya.

Pemakaian profil tergantung dari ukuran aman yang sesuai dengan desain yang dihasilkan oleh software untuk menghitung kekuatan struktur. Ukuran tebal memang memberi nilai struktur yang aman, tapi akibatnya biaya akan menjadi mahal sehingga agar efesien dihitung dulu dengan software khusus untuk baja ringan dan tidak bisa mungkin software struktur lain seperti ETABS /SAP.

Detail sambungan 1

Detail sambungan 2

Detail sambungan 3

Penggunaan profil dalam sebuah batang/truss tidak hanya satu, tapi juga dapat digabungkan dengan profil yang sama (membuat rangka batang dan profil) agar struktur lebih aman untuk memikul beban. Selain itu untuk mendapat nilai struktur yang aman dapat dilakukan dengan merapatkan jarak antar batang kuda-kuda. Jumlah baut setiap sambungan dihitung dengan software untuk menghitung kekuatan struktur baja ringan. Beberapa produsen memiliki software sendiri untuk mengitung strukturnya. Software ini melakukan sendiri perhitungan kekuatan struktur diantaranya untuk menentukan jarak titik buhul dan batang dalam. Alasan menggunakan rangka atap baja ringan :
  • Mempunyai mutu material yang konsisten dan merata, diantaranya tidak mempunyai sifat kembang susut seperti kayu.
  • Tahan karat walau tanpa dilapisi cat tidak seperti baja konvensional yang perlu dilapisi cat untuk menghindari karat.
  • Cepat pemasangannya sehingga menghemat tenaga tukang.
  • Peduli lingkungan karena mengurangi penggunaan kayu yang semakin langka.
Pemasangan rangka atap baja ringan :
Untuk mengetahui batangan, baut, sudut kemiringan, dan jarak antar kuda-kuda untuk rangka atap baja ringan setiap produsen menyediakan software khusus. Agar program penghitung berjalan dengan baik, maka pembeli perlu menyertakan denah rencana atap, denah ringbalk plafond, jenis penutup atap, sudut kemiringan atap dan overstek lebih baik lagi bila dilengkapi tanpak dan potongan.

Setelah hitungan keluar, maka pemasangan dapat segera dimulai. Biasanya produsen akan mengirim baja ringan, masih dalam bentuk batangan panjang (6-11m) ke lokasi. Di lapangan batang baja tersebut mulai dipotong sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Baru setelah dirakit menjadi rangka atap. Dan rangkaian-rangkaian tersebut dinaikan satu persatu ke atas dinding.

Untuk menyambung batang-batang baja tersebut digunakan sekrup khusus. Pematrian tidak disarankan pada penyambungan batangan baja ringan. Untuk menutup sambungan-sambungan yang ada dapat digunakan sealant yang dibuat dari jenis karet silikon netral dengan paku keling sebagai pengikatnya. Paku keling yang digunakan disini adalah paku keling yang terbuat dari alumunium. Bila ada beberapa bagian yang perlu di las. Sebaiknya bekas las segera ditutup dengan cat agar tidak korosi.

Perawatan dan penyimpanan
Jika terpaksa menyimpan batang baja ringan karena pekerjaan pemasangan rangka atap tak dapat diselesaikan dalam satu hari, maka hal yang perlu diperhatikan :
  • Letakan batang baja ringan dengan posisi berdiri agar tidak terjadi genangan air yang dapat menyebabkan korosi.
  • Singkirkan potongan logam, daun-daun kering dan sampah lainya diatas atap talang dan jurai agar awet.
  • Lakukan pencucian sekali setahun untuk bagian rangka atap
  • yang tidak terkena air hujan seperti bawah talang untuk menghilangkan bahan-bahan yang dapat merusak lapisan baja.
  • Simpan baja ringan di tempat yang kering dan tidak diletakan langsung diatas lantai atau tanah, paling tidak beri alas bagian bawahnya.
Dalam memilih rangka atap baja ringan, ketebalan rangka tidak menjamin kualitas baja ringan yang lebih baik, tetapi komposisi bahan pembentuknya yang menentukan kekuatan dan ketahananya terhadap karat. Sedangkan masing-masing produsen memiliki bahan pembentuk masing-masing. Untuk itu pilihlah produsen yang sudah terpercaya.

Sesuaikan ketebalan profil rangka baja dengan bobot penutup atap yang akan digunakan, misalnya jika anda menggunakan penutup atap metal, anda cukup menggunakan ketebalan profil baja ringan yang tidak terlalu tebal karena bobot penutup atap metal sudah ringan.

Contoh merek : Smart truss, Cahaya truss, bluescope, J-Steel , Lion truss dan sebagainya

Baca juga : Macam Pilihan Bahan Penutup Atap



Batu koral, menghadirkan nuansa alam pada lantai dan dinding

Alam mempunyai potensi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah batu koral. Warna, bentuk, ukuran dan tekstur batu yang beragam, justru menambah keunikan batu koral. Batu koral adalah kerikil bulat kecil-kecil dan tidak tajam. Batu koral biasanya digunakan untuk melapisi dinding atau lantai. Bahkan ada juga yang memanfaatkan batu koral dengan susunan tertentu untuk pijat refleksi. Khusus untuk lantai, baik di luar maupun didalam ruangan, batu koral bisa saja ditaburkan tanpa diberi perekat.

Aplikasi lantai koral sikat pada kamar mandi

Batu koral dengan penampilan glossy/mengkilat biasanya digunakan untuk dinding, sedangkan batu koral untuk lantai bisanya digunakan yang tidak mengkilat. Ini karena batu koral yang mengkilat lebih licin sehingga tidak baik untuk lantai.

Aplikasi lantai batu koral tabur pada kamar mandi

Batu koral yang biasa di aplikasikan pada lantai disebut dengan koral sikat. Koral sikat banyak digunakan orang pada jalan di halaman rumah untuk mencegah licin atau becek. Jenis batu koral lain yang dapat digunakan selain batu kerikil hitam yang biasa ditemui di antaranya yaitu batu bengkulu (warna putih), batu flores hijau atau merah, dan batu mix.

Kemasan Batu Koral

Cara pembuatan lantai koral sikat adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat koral sikat yaitu koral/batu, pasir, semen putih, semen, kuas, sikat kawat, sikat ijuk dan cetok.
  2. Buat adukan semen dan pasir dengan perbandingan 3:1.
  3. Masukan adukan semen ke dalam cetakan sampai penuh dan pastikan tidak ada rongga diantara adukan semen dan cetakan.
  4. Sesudah itu mulailah menyebar koral atau batu diatas adukan semen tersebut atau atur batu koral diatas adukan sesuai pola warna dan motif yang diinginkan.
  5. Agar koral yang sudah disebar tadi dapat melekat erat pada adukan semen dan tidak mudah terlepas, anda perlu menekan permukaan adukan dengan cetok sambil menyebar adukan semen diatasnya.
  6. Kemudian tunggu sampai adukan semen setengah kering. Setelah itu sikatlah permukaanya dengan menggunakan sikat kawat. Sikatlah sampai koral yang masuk ke dalam adukan semen menjadi terlihat kembali.
Koral Bentuk Ubin

Cara tersebut diatas jika anda ingin langsung mengaplikasikan batu koral sikat pada bahan yang akan difinish dengan koral sikat. Namun saat ini sudah banyak produsen yang membuat koral sikat yang sudah berbentuk ubin sehingga tinggal menasang seperti memasang keramik.




loading...

Cari

Translate

Arsip Blog

loading...

Post Unggulan

Dak Bondek atau Bondex (Pelat Baja Gelombang)

Post Populer