Dak Bondek atau Bondex (Pelat Baja Gelombang)

Metode pelat baja gelonbang atau bondeck yang disebut juga dengan floordecking ini pun menghemat pemakaian beton sebanyak 17-25% (tergantung tebal pelat lantai yang dibuat). Pada struktur beton, pelat ini dicor ke balok atau dinding, sedangkan di struktur baja, pelat diletakan diatas rangka dan dilas. Tiang perancah masih diperlukan saat pemasangan, namun lebih sedikit bila dibandingkan dengan dak konvensional. Pelat baja dijual dalam bentuk lembaran. Material ini terbuat dari baja yang dilapisi galvanis. Bentuknya lembaran setebal 0,75 mm - 1 mm, dengan panjang bisa disesuaikan pesanan tapi panjang maksimum yang dianjurkan adalah 12 m dan lebar 1 m. Material ini berbentuk lembaran bergelombang dengan emboss pada permukaanya. Bentuk gelombang ini berfungsi sebagai tulangan positif satu arah yang memberikan kekuatan, serta memberikan sifat monolit yang baik antar panel dengan beton.



Pemasangan
Pemasangannya langsung digelar diatas balok beton atau balok baja IWF. Di atas pelat bondeck dipasangi besi beton dua baris di bagain bawahnya, sedangkan bagian atas tidak. Pemasangan pelat bondeck yang menempel di balok baja harus dibuatkan besi penghubung (shear connector). Shear connector ini berfungsi untuk menyatukan dua benda yang berbeda karakteristik. Shear connector berdiameter 10 mm atau 12 mm dan dipasang dengan jarak 20-30 cm.


Keunggulan pelat baja ini adalah pemasanganya yang cepat karena berbentuk lembaran yang sudah jadi dan tinggal dipasang di tempat. Selain itu bahan ini juga dapat menutup area yang luas karena dapat langsung dipasang 2-3 bentang. Disini tidak lagi dibutuhkan bekisting. Namun demikian tiang penyangga sementara tetap diperlukan untuk mencegah panel melendut pada waktu beton masih basah. Tiang penyangga ini dapat dilepas setelah beton berumur 7-14 hari. Sementara lantai ini baru dapat diberikan beban secara penuh setelah beton berumur 28 hari. Bila dibandingkan cara konvensional, penggunaan bahan ini bisa menghemat volume beton sebesar 17-25%. Selain pemasanganya yang lebih cepat, material ini juga unggul karena memiliki tingkat ketahanan api mencapai 2 jam.
Penggunaan 
Pelat bondeck jarang dipakai untuk rumah tinggal bertingkat karena secara estetika kurang bagus dan harganyapun mahal. Pelat bondeck banyak dimanfaatkan untuk merenovasi bangunan ruko, pabrik, mushola, masjid dan kantor menjadi dua lantai hingga lebih. Namun, karena waktu pemasanganya relatif cepat, sistem ini juga layak diterapkan untuk membangun rumah bertingkat.

Kelebihan :
  • Pemasanganya cepat sehingga dapat menghemat biaya pemasangan karena tidak membutuhkan bekisting.
  • Menhemat biaya dibanding sistem dak beton konvensional karena menghemat volume beton hingga 17-25%.
  • Lebih tahan terhadap api dibanding dak konvensional.
  • Umumnya tidak diberi plafon sehingga mengurangi biaya pekerjaan plafon. 

Kekurangan :
  • Biayanya cenderung tinggi
  • Kurang estetik jika diberi plafon pada bagian bawahnya





Dak Baliton (Balok lantai beton)

Balok lantai beton (Baliton) merupakan salah satu produk beton pracetak yang semakin efesien. Modul beton tidak dibuat masif, melainkan berongga. Adanya rongga ini tidak mengurangi kekuatan beton, tapi justru meningkatkan daya dukungnya dan tentu bobot strukturnya jadi banyak berkurang. Terdapat tiga rongga, rongga yang ditengah bisa dimanfaatkan untuk utilitas seperti pemipaan. Tulangan dirangkaikan ke modul-modul dan dicor di tempat/pabrik.

Pemasangan baliton kombinasi

Dak baliton 

Bahan dari baliton 100% terbuat dari adonan bubur beton dengan perbandingan tertentu tanpa melalui proses pembakaran. Blok baliton dibuat dengan ukuran yang mudah diangkat oleh tenaga manual dan ukurannya hampir sama dengan ukuran keraton. Pemasangannya juga hampir sama, yaitu dirangkai atau disetel di bawah (tanah), kemudian dibawa ke atas. Setelah kering, lalu diangkat ke atas dan di cor bersamaan dengan pengecoran balok beton

Dak baliton 

Baliton dapat mengalami muai susut akibat cuaca sehingga membuat volumenya berubah. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk menambahkan besi tulangan tambahan 2 arah atau wire mesh untuk mengatasi masalah muai susut tersebut. Tulangan ini diletakan pada bagian atas pelat baliton sebelum dicor. Besi untuk pengikat blok baliton hanya dua buah untuk setiap lonjoran baliton yang siap dipasang.



Saat pemasangan, baliton masih perlu tiang penyangga tapi tidak banyak, cukup 1 tiang dibagian tengah pelat untuk mencegah lendutan awal untuk bentangan 3-4 m. Hal ini menghemat sebanyak 80% penggunaan bekisting. Pengecoran lantai dilakukan setelah semua modul beserta tulangan muai susutnya terpasang. Tebal cor yang diperlukan rata-rata cukup 4-5 cm sehingga dapat menghemat 60% beton cor dibandingkan dak konvensional.

Penggunaan baliton bisa mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk membuat plat lantai bila dibandingkan dengan menggunakan beton konvensional. Bila menggunakan beton konvensional, plat lantai harus diberi bekisting untuk menahan cetakanya di seluruh bagian plat lantai. Sedangkan dengan baliton, anda tidak perlu menggunakan cetakan dan perancah dalam jumlah yang banyak. Perancah hanya perlu dipasang di kedua ujung tumpuan balok T. Karena keuntungan ini. Anda dapat membuat plat tanpa harus membongkar atap rumah keseluruhan terlebih dahulu. Untuk rumah berlantai 3, asalkan kolom dan balok struktur sudah selesai dibuat, maka baliton bisa dipasang secara bersamaan di lantai 2 maupun di lantai 3.

Pemasangan baliton

Kelebihan sistem dak baliton :
  • Biaya lebih murah dari pada pelat lantai beton cor dengan kekuatan setara.
  • Bobot lebih ringan sehingga mengurangi beban bangunan secara keseluruhan. (bobot mati hingga 180 kg/m2).
  • Ramah lingkungan
  • Pada saat pemasangan ridak dibutuhkan perancah, hanya membutuhkan sedikit tiang penyangga untuk mencegah lendutan awal sehingga menghemat biaya dan menghemat waktu pemasangan.
  • Tidak perlu alat bantu untuk mengangkat ke atas, cukup dengan tenaga manusia.
  • Berfungsi juga sebagai peredam suara dan panas
Kekurangan sistem dak baliton :
  • Belum beredar dipasaran, pemesananya harus menghubungi langsung produsenya.


Macam Kaca Olahan

Pada intinya ada empat macam kaca yaitu kaca bening, kaca memantul (reflected) dan kaca warna (cokelat, hitam/rayban, biru dan hijau). Dari jenis-jenis kaca tersebut dapat diolah lagi menjadi jenis kaca seni (art glass) , misalnya digafir, dibakar, dikombinasikan atau dilapisi kaca film.


Di pasaran kaca-kaca hasil olahan yang mengalami pembakaran, pelapisan dan rangkap tersebut digolongkan menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Kaca tempered
Kaca tempered (tempered glass/toughened glass/fix glass) merupakan jenis kaca warna atau bening (kaca float) yang mengalami proses pemanasan hingga 700 derajat celcius kemudian di dinginkan secara mendadak dengan menyemprotkan uap air. Baca selanjutnya ....

2. Kaca laminated
Kaca laminasi/kaca laminated adalah kaca yang terbentuk dari dua kaca warna atau kaca bening (kaca float) atau lebih yang disatukan melalui proses pemanasan dan pengepresan diantara lembaran kaca tersebut, bagian tengahnya diberi sejenis kaca film yaitu lapisan Polyvinyl Butyral (PVB). Baca selanjutnya ....

3. Kaca double (double glass)
Merupakan jenis kaca rangkap, tetapi bagian tengahnya diberi rongga antara 0,8-1 cm. Jenis kaca ini biasanya digunakan untuk ruangan yang kedap suara karena fungsinya menahan suara. 

4. Wire glass
Merupakan jenis kaca dari dua lembar kaca yang disatukan dengan bagian tengahnya diberi lapisan kawat sehingga menjadi sangat kuat.

5. Kaca Cermin
Kaca cermin merupakan jenis kaca polos yang salah satu bagian mukanya diberi lapisan sehingga dapat berfungsi sebagai cermin.


Macam Kaca Dekoratif

Penggunaan kaca pada suatu bangunan selain sebagai jendela bisa juga sebagai pintu, dinding partisi, kanopi dan bahkan atap. Selain itu kaca juga bisa difungsikan sebagai elemen dekoratif pada bangunan. Kaca seperti ini biasa disebut dengan kaca dekoratif. Kaca dekoratif merupakan kaca bercorak yang berfungsi sebagai penghias ruangan, baik eksterior maupun interior. Agar mampu memperkuat nilai estetis, maka perpaduan warna kaca dekoratif hendaknya menampilkan keharmonisan secara menyeluruh.

aplikasi kaca patri pada pintu dan jendela

Penempatan kaca dekoratif harus disesuaikan dengan sifat kaca dan kebutuhan. Pilihlah perajin yang terpercaya dan ahli saat pemasangan kaca dekoratif karena masing-masing jenis kaca memiliki karakteristik sifat yang berbeda dan perlu perlakuan khusus saat pemasangan. Bersihkan kaca dekoratif secara berkala. Misalnya untuk kaca patri, kotoran terutama pada list atau bagian sela-sela kaca. Gunakan kape atau benda tajam sejenis untuk membersihkan, namun harus hati-hati dan telaten. Saat membersihkan, mungkin anda akan menemukan ronggga, yang disebabkan memuainya bagian penahan kaca. Untuk mengatasinya, agar kaca tidak longgar dan bergoyang-goyang, oleskan lem silikon untuk menutup rongga tersebut.

Dilihat dari jenisnya, kaca dekoratif dibagi menjadi beberapa macam, antara lain :

1. Kaca Patri (Stained Glass)
Kaca patri dibuat dari kaca khusus yang berwarna yang diperoleh dengan penambahan metalic salts pada pembuatanya kaca berwarna tersebut yang dinamai stained glass. Kemudian dipotong dalam ukuran-ukuran tertentu kemudian disusun sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Pola atau corak kaca patri sangat bervariatif, mulai dari pola tanaman, binatang ataupun ulir. Baca selanjutnya ....

2. Kaca Inlay/Kaca Crystal Diamond (Diamond Glass)
Kaca inlay terlihat seperti kristal dan memiliki tekstur yang rata dan licin. Proses pembuatanya sama seperti kaca patri bedanya terletak pada proses merangkai kaca. Pada kaca ini proses penyatuan menggunakan sinar laser. Baca selanjutnya ....

3. Kaca gafir
Kaca gafir adalah kaca yang proses pembuatannya tidak di rangkai maupun di tempel melainkan kaca ini diukir seperti halnya dalam seni pahat. Kaca grafir terbagi dalam tiga bagian grafir sandblasting, grafir 3D, dan grafir airbrush. Anda bisa memilih design yang sesuai dengan selera Anda.

4. Kaca Es 
Kaca es (ice glass) adalah kaca yang warnanya putih agak buram, karena itu sering disebut kaca susu. Warna seperti ini membuat kaca ini tak tembus pandang. Baca selanjutnya ....

5. Kaca Sandblast (Sand Blasting Glass)
Kaca sandblast adalah kaca yang memiliki efek pasir. Jenis kaca sandblast ini memiliki tampilan yang kabur seperti ada es pada permukaan kaca dan membuat kaca bening menjadi buram, sehingga aktifitas yang terdapat di balik kaca tersebut tidak terlihat dengan jelas. Baca selanjutnya ....

6. Kaca Melton (Melton Glass)
Kaca melton adalah kaca yang diperoleh dengan cara mencairkan/melumerkan kaca bening (kaca float) melalui proses pembakaran dengan suhu 900 derajat celcius selama 20 jam dengan oven, dalam proses tersebut dipakai cetakan yang nantinya akan menentukan pola tekstur akhir kaca. Baca selanjutnya ....

7. Moons Glass/Fusion Glass
Kaca moons glass atau fusion glass adalah kaca yang ditumpuk-tumpuk kemudian dibakar sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Kaca ini merupakan regenerasi setelah melton glass. Baca selanjutnya ....

8. Arty Overlay Glass/Bevel Glass Overlay
Merupakan kaca yang direkatkan dengan lem kaca transparan. Kaca bening yang dihias kaca bening berbevel akan, menghadirkan kilau “sang pelangi” bila dibuat oleh ahlinya.

9. Lamina Art Glass
Merupakan pelapisan dua lembar kaca dengan bahan film khusus, dimana diantara dua kaca tersebut disisipkan bahan tipis sebagai dekorasi. Bahan tipis ini bisa berupa kain, kertas merang, lukisan atau foto.

10. Kaca lukis (painting glass)
Kaca lukis adalah kaca yang pembuatannya dengan cara dilukis kemudian diwarnai dengan cat. Pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan harga juga lebih bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Tetapi perlu diingat kaca painting memiliki kekurangan, seperti cat yang lama kelamaan akan pudar bila sering terkena matahari, sehingga kaca ini lebih cocok dipasang untuk interior atau di area yang tidak terkena sinar matahari langsung.

11. Opalecent glass
Opalecent glass adalah kaca campuran yang terdiri dari dua sampai lima kombinasi warna. Kaca ini memiliki warna khas buram putih sehingga membuat kaca ini tidak tembus pandang.

12. Wisspy glass

13. Kaca air

Dari berbagai jenis kaca tersebut, si penghuni dapat menggunakan sesuai kebutuhan dan selera.


Jenis Kaca Dasar yang Dikenal

Kaca adalah suatu bahan tembus cahaya (transparan) sebagai hasil pengolahan beberapa bahan dasar seperti pasir kuarsa, soda abu, dolomite, dan lain-lain yang digunakan untuk berbagai keperluan dalam bangunan terutama untuk pintu dan jendela. Sesuai dengan kualitas dan ketebalannya tersedia berbagai jenis kaca yang dirancang khusus untuk mengurangi kesilauan atau transmisi panas. Di dalam bangunan kaca memiliki fungsi yang berbeda- beda diantaranya 
  • Sebagai pemisah antara fungsi ruang
  • Sebagai untuk pencahayaan alami
  • Sebagai pengaman rumah (safety)
  • Sebagai pelindung perabot rumah
  • Sebagai estetika bangunan
  • Sebagai pendukung privasi
  • Sebagai variasi bukaan jendela maupun pintu rumah

Ketebalan kaca berkisar antara 2-6 mm, tetapi ada juga ketebalan khusus antara 7-12 mm. Tebal kaca maksimum adalah 16 mm dengan luas maksimum yang tersedia 1,8 x 3,3 m. Untuk jenisnya, kaca sebenarnya bermacam-macam jenisnya yang dapat digunakan untuk bangunan maupun rumah tinggal. Namun lebih dikenal di masyarakat pada intinya hanya sebatas 3 macam, yaitu :

1. Kaca bening
Kaca ini juga sering disebut dengan kaca polos atau dalam istilah teknisnya adalah float glass. Kaca ini tidak berwarna, memiliki permukaan yang sangat bersih, rata dan bebas distorsi. Baca selengkapnya ....

2. Kaca cermin (reflected)
Kaca cermin atau kaca reflektif adalah jenis kaca polos yang salah satu bagian mukanya diberi lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis sehingga pada salah satu sisinya akan terlihat mengilap dan tampak seperti cermin. Baca selanjutnya ....

3. Kaca warna (cokelat, hitam (rayben), biru dan hijau)
Kaca warna adalah kaca polos (kaca float) dilapisi dengan lembaran warna yang terbuat dari campuran logam sehingga memiliki warna tertentu seperti hitam (rayben) dan sebagainya. Baca selanjutnya .....


Dari jenis-jenis kaca tersebut dapat diolah lagi menjadi jenis kaca seni (art glass), misalnya digafir, dibakar, dikombinasikan atau dilapisi kaca film. 




Kaca Melton (Melton Glass)

Kaca melton (Melton glass) berasal dari kata “melt” dan “on” yang berarti kaca yang dilumerkan. Kaca melton biasa juga disebut dengan kaca bakar/formed glass/foaming glass. Kaca melton adalah kaca yang diperoleh dengan cara mencairkan/melumerkan kaca bening (kaca float) melalui proses pembakaran dengan suhu 900 derajat celcius selama 20 jam dengan oven, dalam proses tersebut dipakai cetakan yang nantinya akan menentukan pola tekstur akhir kaca. Jadi, tekstur yang berbeda memerlukan cetakan yang berbeda pula. Permukaan kaca melton mempunyai bentuk yang mirip dengan es batu yang dipahat/diukir, warnanya cenderung doff tapi tidak transparan dan memiliki tekstur pada permukaanya. Tekstur tersebut terbentuk melalui pelumeran bahan baku kaca float melalui pemanasan. Kaca melton memiliki teksur yang indah dan artistik . semakin tebal kaca semakin baik kualitasnya. Motif kaca jenis ini juga bervariatif antara lain motif lelehan air, bunga, daun dan sebagainya.


Aplikasi kaca melton pada kolam 

Tidak seperti kaca patri dan kaca inlay, bagian depan dan belakang kaca melton tidak dilapisi kaca tempered. Alasannya, tekstur kaca yang menjadi kekuatanya justru akan hilang. Karena itu, dengan ketebalan ± 0,5 cm, sudah semestinya peletakan kaca melton dipikirkan masak-masak. Aplikasikan kaca melton di ruang atau dinding yang tidak beresiko terkena benturan atau lemparan benda asing seperti pada partisi, jendela, pintu kamar mandi atau kamar tidur,  elemen dekoratif seperti hiasan dinding,  kap lampu, dan vas.

Aplikasi kaca melton pada pintu

Selain itu Anda juga bisa mengolah kaca melton menjadi piring, perhiasan bahkan cindera mata. Kemungkinan pengaplikasianya cukup variatif sehingga penggemar kaca ini cukup banyak. Desain tekstur dan polanya dapat dibuat sesuai dengan keinginan konsumen, dengan catatan harga yang dikenakan akan berbeda dibandingkan harga untuk pola yang sudah dimiliki produsen.





Kaca Moons Glass (Moons Glass atau Fusion Glass)

Kaca moons glass atau fusion glass adalah kaca yang ditumpuk-tumpuk kemudian dibakar sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Kaca ini merupakan regenerasi setelah melton glass.

Aplikasi kaca moons glass pada pintu dan jendela

Pembuatan kaca moon glass sama dengan teknik pembuatan kaca melton glass. Perbedaanya pada penggunaan bahan bakunya. Pada kaca melton glass, bahan baku kacanya adalah kaca float, sedangkan pada kaca moon glass bahan bakunya adalah kaca warna. Karena warna-warninya, penggunaan kaca ini membuat tampilan bangunan jadi menarik dan atraktif. Kelebihanya, kaca jenis ini berwarna-warni dan lebih tahan lama. Kaca ini juga tidak memerlukan logam sebagai penyambung kaca seperti kaca patri.

Kaca Tempered (Tempered Glass atau Toughened Glass)

Kaca tempered (tempered glass/toughened glass/fix glass) merupakan jenis kaca warna atau bening (kaca float) yang mengalami proses pemanasan hingga 700 derajat celcius kemudian di dinginkan secara mendadak dengan menyemprotkan uap air. Dengan proses ini maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada kaca tapi secara visual tidak terjadi perubahan. Proses ini menghasilkan kaca yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kaca biasa. Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca tempered mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa, terhadap beban angin, tekanan air, benturan dan terhadap perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock).

Kaca tempered apabila terkena benturan keras tak akan pecah menjadi besar dan tajam, melainkan hanya retak kemudian menjadi butiran kecil sehingga tidak membahayakan jiwa. Itulah sebabnya, kaca tempered memiliki kelebihan dari segi keselamatan (safety) dan keamaman. Selain itu kaca tempered juga dapat meredam panas dan suara bising.

Penggunaan kaca tempered terutama untuk bukaan-bukaan atau dinding kaca pada bangunan yang menuntut tingkat keamanan yang tinggi. Penggunaan yang lain adalah pintu-pintu tanpa rangka (frameless), seperti pintu utama maupun partisi kamar mandi.

Aplikasi kaca tempered pada railing tangga

Selain itu kaca tempered juga digunakan untuk railing kaca pada tangga dan void, eskalator dan lift. Dengan catatan kaca tempered tidak boleh diganggu oleh proses-proses lebih lanjut seperti pemotongan, penggosokan tepi, pembuatan lubang dan sebagainya. Proses-proses ini akan melemahkan kekuatan kaca bahkan dapat menyebabkan pecahnya kaca itu sendiri. Untuk itu semua ukuran dan jenis asesoris harus sudah dapat ditentukan dengan pasti sebelum proses tempered dilakukan. 

Kaca tempered banyak diaplikasikan pada bangunan kantor, hotel, bandara, mall. Umumnya penggunaan jenis kaca tempered untuk daun pintu. Pada industri otomotif, kaca tempered diaplikasikan pada pembuatan kaca mobil karena keunggulanya dalam segi keselamatanya (safety).


Ketebalan kaca tempered yang tersedia di pasaran antara lain tebal 3 mm, 4 mm, 5 mm, 6mm, 8mm, 9mm, 10mm, 12mm, dan 15mm. Warna yang tersedia adalah clear, darkgrey, mislite dan stopsol. Ukuran standar maksimumnya 2134mm x 3048mm.





Kaca Laminated (Laminated Glass)

Kaca laminasi/kaca laminated adalah kaca yang terbentuk dari dua kaca warna atau kaca bening (kaca float) atau lebih yang disatukan melalui proses pemanasan dan pengepresan diantara lembaran kaca tersebut, bagian tengahnya diberi sejenis kaca film yaitu lapisan Polyvinyl Butyral (PVB).


Kaca laminated merupakan kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuninya. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pecahanya kaca, maka kaca laminated tidak akan berhamburan, tapi hanya retak  karena apabila satu dari sisi kaca pecah maka pecahanya tetap lengket pada lapisan PVB/filmnya. Kaca laminated yang sudah pecah sekalipun akan tetap sulit sekali ditembus oleh manusia. 





Yang perlu diperhatikan saat pengapikasian kaca laminated adalah menghindari proses lanjut kaca laminated seperti pemotongan, pembuatan lubang dan asesoris lain, walaupun mungkin dapat dikerjakan, tapi akan sulit dan tidak rapi, semua ukuran dan aksesoris harus sudah tepat, sebelum proses laminate dikerjakan.


Kaca laminated yang terdiri dari dua lembar kaca biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan. Penggunaan kaca laminated terutama untuk atap kaca, skylight, dinding kolam renang, balkon, anak tangga, dan tempat lainya yang membutuhkan keamanan dan dimana tidak diinginkan adanya reruntuhan kaca jika pecah. Meskipun terkesan aman, anda tetap perlu berhati-hati jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di dalam rumah, bisa jadi penghuni akan terjebak akibat kaca yang sulit dipecahkan.

Sedangkan yang terdiri lebih dari dua lembar biasanya untuk penggunaan-penggunaan khusus seperti kaca tahan peluru, kaca akuarium yang besar, lemari pajang barang-barang berharga (anti pencuri), kaca yang banyak digunakan untuk transportasi umum seperti bis, kereta api dan kaca pesawat terbang.





Kaca Warna (Tinted Glass)



Aplikasi kaca warna pada eksterior bangunan

Masyarakat awam menyebut kaca ini dengan sebutan kaca rayben, untuk kaca berwarna hitam. Istilah teknisnya adalah tinted glass. Untuk memberikan warna, kaca polos (kaca float) dilapisi dengan lembaran warna yang terbuat dari campuran logam. Kaca warna memiliki beberapa sifat yakni berdaya serap terhadap sinar matahari hingga 55%, sehingga mengurangi beban pendingin ruangan dan menjaga privasi penghuninya. Untuk menambah tingkat kegelapannya, Kaca rayban bisa dilapisi sampai beberapa kali. Semakin tebal kaca maka makin gelap warna yang dihasilkan dan tingkat penyerapan panas matahari akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Kaca rayban tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga biru gelap, biru kehijauan, abu-abu gelap, tembaga dan hijau gelap.

Aplikasi kaca warna pada interior bangunan

Pada produk Asahimas dikenal dengan istilah Kaca panasap (panasap glass)Kaca panasap merupakan kaca float yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam pewarna seperti kobalt, besi, silenium dan sebagainya pada bahan baku kaca. Kaca panasap mampu menyerap 55% panas matahari, sehingga akan megurangi beban pendingin ruangan dan memberikan rasa nyaman pada penghuni bangunan. Dengan warna kaca tersebut, maka sifat tembus pandang kaca menjadi rendah, sehingga memberikan kebebasan privasi bagi penghuni bangunan. Warna yang tersedia pada kaca panasap adalah blue green, dark blue, euro grey, dark grey, bronze dan green.

Kaca panasap, produk Asahimas

Kaca jenis ini dapat digunakan baik untuk eksterior maupun interior bangunan, baik untuk pintu dan jendela, maupun pada curtain wall. Ketebalan kaca yang banyak digunakan adalah 8mm atau 10mm, disesuaikan dengan  bentang kaca dan tergantung dari hasil perhitungan beban angin.







Kaca Cermin (One Way)

Kaca cermin atau kaca reflektif adalah jenis kaca polos yang salah satu bagian mukanya diberi lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis sehingga pada salah satu sisinya akan terlihat mengilap dan tampak seperti cermin. Sisi ini mampu memantulkan cahaya dan mereduksi sifat tembus pandang (dari sisi luar). Sedangkan pada sisi lainya (dari sisi dalam) atau sebaliknya, terlihat transparan dan tembus pandang. Karena kaca ini akan terlihat  seperti cermin di satu sisi, tetapi terlihat transparan di sisi lainya. maka kaca ini  ini juga biasa disebut dengan kaca one way atau kaca satu sisi. Penggunaan kaca ini menyebabkan sinar matahari yang masuk ke bangunan dapat tereduksi sehingga sangat sesuai untuk anda yang menginginkan privasi tetap terjaga.

Aplikasi kaca one way pada pintu dan jendela utama

Pada produk Asahimas kaca ini disebut dengan istilah kaca stopsol. Dalam pembuatanya, kaca ini dilapisi dengan pelapis transparan tipis dari oksida logam (sebagai lapisan pemantul) melalui proses pyrolysis. Lapisan kaca reflektif ini dapat dilapiskan pada kaca clear maupun kaca panasap (warna) blue, dark blue, grey dan green. 

Tampak sisi dalam dan luar kaca one way

Kaca ini biasanya digunakan pada bukaan pintu atau jendela dinding luar, yang diharapkan berpenampilan mewah pada bangunan. Untuk bangunan bertingkat, terutama digunakan pada tipe dinding kaca eksterior (curtain wall).



Kaca Bening (Clear Glass)

Kaca ini juga sering disebut dengan kaca polos atau dalam istilah teknisnya adalah float glass. Kaca ini tidak berwarna, memiliki permukaan yang sangat bersih, rata dan bebas distorsi. Karena sifat kacanya yang tidak berwarna, jenis kaca ini memberikan tingkat transmisi yang tinggi (lebih dari 90%) serta memberikan bayangan yang sempurna. Kaca ini banyak digunakan untuk eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal maupun gedung bertingkat. Namun kaca ini tidak direkomendasikan untuk eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal maupun gedung bertingkat karena kemampuan menahan panas matahari yang rendah.

Kaca bening tampak eksterior

Kaca bening tampak interior

Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga, misalnya lemari, kaca meja, dinding dekorasi, akuarium, kaca etalase dan sebagainya. 

Ketebalan kaca bening yang banyak digunakan untuk rumah tinggal dan interior gedung umumnya 5 mm, 6mm dan 8mm tergantung bentangnya. Ketebalan ini dipilih sesuai dengan ukuran yang akan dibuat. Semakin besar ukuranya, maka sebaiknya menggunakan kaca yang tebal. 





Kaca Inlay/Kaca Crystal Diamond (Diamond Glass)

Kaca inlay terlihat seperti kristal dan memiliki tekstur yang rata dan licin. Proses pembuatanya sama seperti kaca patri bedanya terletak pada proses merangkai kaca. Pada kaca ini proses penyatuan menggunakan sinar laser. Karena tampilanya yang seperti kristal, penggunaan kaca ini akan membuat bangunan terlihat mewah. Kaca jenis ini sangat pas diterapkan pada rumah bergaya mediterania yang memiliki jendela-jendela lengkung.

Kaca inlay pada pintu

Tak kalah dengan kaca patri, inlay glass atau diamond glass juga bisa dimanfaatkan sebagai alternatif kaca dekoratif dalam hunian. Bahkan bagi sebagian orang, kaca ini dianggap memiliki tampilan yang lebih mewah dan elegan.

Kaca inlay dengan  pola susunan diamond

Berbeda dengan kaca patri, hasil seni yang satu ini diproses dari potongan kaca yang dirangkai menurut pola tertentu dan direkatkan dengan lem khusus, bukan disolder seperti kaca patri. Hasilnya kemudian dipanaskan dengan suhu tertetu sehingga merekat sempurna. Potongan kaca yang membentuk pola biasanya dijadikan bevel terlebih dulu sehingga diperoleh kesan 3 dimensi yang lebih indah dan mengilap seperti berlian. Yang dimaksud dengan bevel adalah proses pemotongan tepi kaca sehingga membentuk sudut yang landai (tidak tajam).

Seperti halnya kaca patri, inlay glass juga dapat diberi kaca pelindung tambahan yang dipasang pada bagain depan dan belakangnya. Kaca pelindung yang dipakai adalah tempered glass yang memiliki sifat tahan bentur. Dengan lapisan ini, jika terkena benturan yang sangat keras, inlay glass tidak akan pecah menjadi pecahan yang besar dan tajam, melainkan retak menjadi butiran yang sangat kecil. Selain itu, ia juga dapat meredam panas dan suara, serta lebih kuat.

Sebagai catatan, ketebalan inlay glass setelah diberi lapisan tempered glass mencapai 2,2 cm. Jika anda tertarik mengaplikasikanya, persiapkan kusen yang sesuai untuk ketebalan kaca ini. Anda bisa memilih kusen Alumunium maupun kusen kayu.

loading...

Cari

Translate

Arsip Blog

loading...

Post Unggulan

Dak Bondek atau Bondex (Pelat Baja Gelombang)

Post Populer