Finishing untuk kayu adalah suatu proses pelapisan akhir pada permukaan kayu atau benda lain yang berbahan kayu. Produk untuk proses finishing ini sendiri, lazimnya disebut sebagai cat.
Proses finishing ada tiga tujuan utama sebagai berikut :
- Meningkatkan nilai estetika. Dengan finishing maka penampilan kayu yang kualitasnya jelek bisa naik kelas. Pada kayu berkualitas bagus yang unik alur-alur serat nya, finishing akan membuat penampilan serat-serat tadi semakin "keluar"
- Melindungi kayu dari kerusakan. Dengan tertutupnya pori-pori di permukaan kayu oleh lapisan finishing, maka "pintu masuk" untuk rayap dan hewan bubuk menjadi tertutup. Serangan dan perkembangan hewan penggangu bisa di cegah
- Memudahkan pemeliharaan/perawatan. Dengan adanya lapisan finishing, debu dan kotoran yang potensial membuat kayu tampak kusam bisa dicegah penetrasinya ke dalam pori-pori kayu. Begitu juga saat dibersihkan, lap basah tidak menyebabkan kayu lembab, karena. Air tidak bisa menembus ke dalam pori-pori kayu. Kondisi lembab akan memicu timbulnya jamur dan mengundang datangnya rayap.
Menurut karakternya finishing kayu dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. Finishing kayu berserat cantik/serat kayu tetap terlihat (clear finish)
Yaitu dengan menggunakan cat transparan. Cat ini sering disebut dengan istilah clear finished (clear coating). Berbeda dengan cat solid, cat transparan tidak menutup permukaan kayu dengan rapat. Jadi kayu yang dilapisi cat ini warna asli dan serat-seratnya masih akan terlihat. Kayu yang dilapisi cat ini warna asli dan serat-seratnya masih akan terlihat. Kayu yang bermutu baik, tidak memiliki banyak cacat dan berserat indah seperti jati cocok menggunakan cat jenis ini. Biasanya rumah bernuansa etnik, tradisional, natural, atau klasik, lebih cocok dengan menggunakan kusen, daun pintu/jendela dan furnitur yang dicat dengan jenis ini.
Sekalipun dibuat transparan cat ini bisa memberikan warnapada kayu. Hanya saja warna di sini tidak bersifat blok/solid melainkan hanya sedikit merubah warna aslinya menjadi lebih terang atau gelap. Cat transparan sering disebut politur padahal politur hanya salah satu jenis cat transparan. Macam jenis cat transparan antara lain, yaitu :
A. Melamik
Cat melamik/melamin terbuat daru resin amino dan alkyd. Cat ini biasanya terdiri dari dua komponen yaitu cat dan pengeras/hardener (tukang menyebutnya dengan sebutan obat /pengeras). Untuk pengaplikasianya, kedua komponen ini dicampur dengan perbandingan antara cat dan pengeras 9 : 1. Lalu campuran ini diberi tiner dengan porsi 4-6 bagian dari campuran tadi. Campuran ini kemudian diaplikasikan pada kayu dengan cara disemprot bukan dengan kuas karena cat ini cepat mengering sehingga jika menggunakan kuas hasilnya tak bisa rata.
Kelemahan cat melamik adalah cat ini bersifat getas bila kena benturan bisa retak. Bila menperbaikinya, kita harus mengerok cat lama terlebih dahulu. Mulai banyak orang yang menggunakan finishing cat melamik untuk pintu utama tapi sebenarnya finishing melamik kurang cocok untuk benda yang terekspose matahari alasanya kayu yang diletakan di luar ruang biasanya mengalami muai susut. Karena sifatnya yang getas, cat melamik tak mampu mengimbangi muai susutnya kayu. Maka jadilah ia retak-retak. Selain itu pewarna yang dipakai dalam cat melamik memang bersifat tak tahan UV sehingga warnanya bisa pudar. Karena itu finishing melamik sebaiknya untuk furnitur saja. Bila menggunakan hanya pada pintu utama, sah-sah saja, hanya perlu didasari resiko kerusakanya bila pintu itu benar-benar terekspose cahaya matahari. Untuk mengaplikasikan cat melamik dibutuhkan beberapa tahap :
- Pengamplasan
- Pendempulan supaya permukaan kayu halus sehingga tidak menboroskan cat.
- Pemberian warna, proses ini dilakukan dengan teknik spray/kuas. Oleskan woodstain. Wood stain berfungsi memberikan sentuhan warna pada kayu, sekalipun tidak akan menutup kayu seperti cat solid.
- Pemberian lapisan pertama/cat dasar khusus untuk pengecatan transparan berupa sending sealer dengan teknik pemyemprotan.
- Amplas kembali sampai permukaan kayu halus
- Baru langkah terakhir penyemprotan cat melamik.
Melamik sendiri tidak mempunyai warna. Untuk memberikan warna pada kayu yang akan dicat menggunakan melamik. Perlu mengoleskan wood stain sebelumnya jadi otomatis tahap pengaplikasianya lebih banyak dibanding politur. Melamik dijual dalam 2 komponen/kemasan (set). Satu kemasan sebagai bahan cat dan kemasan satunya sebagai zat katalis yang harus dicampur saat pengaplikasian cat. Hasil pengaplikasian cat ini akan terlihat lebih tebal dan rata sehingga lebih tahan gores. Kelemahanya adalah jika ingin melapis ulang permukaanya maka anda harus mengerok keseluruhan lapisan melamik dari pemukaan kayu selain itu kelemahanya adanya bau pedas yang timbul setelah cat terlapis pada kayu. Dengan demikian cat melamik sebaiknya digunakan pada ruangan yang mempunyai sistem ventilasi udara yang baik.
Cat melamik sendiri berwarna bening/clear. Cat ini tersedia dalam 3 jenis yaitu glossy, doff, dan semi glossy. Mengkilap, diatasnya seperti ada lapisan susu/berkabut, permukaan rata dan mewah Cocok untuk rumah bergaya modern 2 komponen Bau agak pedas karena mengandung formaldehyde Penampilan close pore , pori-pori kayu tertutup sehingga lebih tahan terhadap noda Tidak tahan benturan
B. Politur/pelitur/plistur
Politur adalah pelapis transparan. Cat ini paling banyak di gunakan orang, karena pengaplikasianya mudah. Politur tersedia dalam dua pilihan yaitu untuk eksterior dan interior. Politur untuk eksterior dilengkapi dengan filter UV, sehingga warnanya tidak cepat pudar. Kusen dan daun pintu/jendela sebaiknya dilapisi dengan cat transparan jenis ini. Jika pada cat bahan pembentuknya terdiri dari binder (pengikat), colorant (pewarna), solvent (pelarut), serta additive dan kadang filler (pengisi), pada pelapis, transparan tidak menfandung zat pewarna, sehingga bahan ini tidak memberikan warna pada kayu. Sebenarnya, pelitur sebagian produsen menyebutnya dengan istilah woodstain ada yang menambahkan sedikit warna kepada kayu yang dilapisinya. Namin hasilnya tetap bersifat transparan dan berkesan natural.
Di pasaran tersedia berbagai macam pelitur antara lain :
- Sirlak (shellac). Bahan ini tergolong tradisional. Bentuknya seperti lempeng-lempeng tipis seperti emping ini dihasilkan dari binatang sejenis rayap. Saat digunakan sirlak ini di larutkan dengan spiritus atau alkohol, sehingga terbentuk cairan yang bisa disapukan ke permukaan kayu.
- Bubuk pelitur. Berbentuk bubuk dengan pewarna, pemakaianya dilarutkan dengan tiner. Bubuk pelitur harganya lebih murah dibanding pelitur yang sudah siap pakai
- Pelitur siap pakai. Ditemui dalam kemasan kaleng yang dibuat di pabrik. Sebenarnya dibuat untuk menggantikan bahan binder yang berasal dari alam dengan bahan sintesis. Binder dari alam yang berupa sirlak, resin karet, atau damar kurang kuat jika digunakan untuk pelapis kayu pada eksterior.
Selain itu bahan-bahan tradisional tersebut aplikasinya sulit dan tidak praktis. Misalnya permukaan kayu harus digisik-gosok dulu jika ingin mendapatkan kilap. Pelitur modern yang menggunakan bahan binder sintetis tersebut penggunaanya mudah, karena sudah berbentuk cairan tinggal disapukan atau disemprotkan pada permukaan kayu. Pilihan warnanya pun beragam mulai dari warna kekuningan seperti madu, merah mahoni, sampai coklat tua kehitaman seperti eboni. Selain itu penggunaan bahan sintetis membuat pelitur lebih tahan terhadap pengaruh cuaca seperti panas dan hujan.
Pelitur yang baik kualitasnya memang tidak bisa dilihat sekilas. Butuh waktu agak lama untuk membuktikan apakah pelitur yang digunakan bermutu atau tidak. Pada pelitur yang kurang baik, setelah beberapa waktu pemakaian biasanya timbul retak-retak pada kayu serta ada perubahan warna (pudar). Kualitas ini tentu juga mempengaruhi umur pelitur. Dalam pemakaian normal, kayu harus dilapisi ulang setelah dua tahun. Namun umur pelitur juga tergantung dari kekeringan kayu. Yang baik adalah jika kekeringan kayu mencapai 8%-12%,
Pelitur yang kualitasnya baik akan lebih mudah diaplikasikan. Ciri-cirinya adalah saat disapukan tidak akan meninggalkan jejak kuas dan warnanya cepat rata. Selain itu, pelitur yang tidak cepat kering juga bisa menjadi tanda bahwa kualitasnya baik. Jika pelitur tidak cepat kering, yaitu sekitar 2-3 jam akan lebih banyak waktu bagi pelitur tersebut untuk menyatu dengan kayu. Untuk hasil terbaik pada penggunaan di luar rumah, sebelum dilapisi dengan pelitur, kayu perlu diberi penetran. Bahan ini gunanya sebagai anti jamur dan mempertahankan kelembaban kayu pada tingkat tertentu.
Cara pengaplikasian :
- Amplas permukaan kayu dengan amplas no 180 searah arah serat kayu.
- Dempul pori-pori kayu menggunakan kape sambil ditekan dengan dempul berwarna yang telah disesuaikan dengan warna kayu
- Pada kayu berprofil dempul harus diencerkan dulu 1 tiner : 2 dempul.
- Tunggu 2 jam hingga dempul kering, amplas dempul dengan amplas no.240 untuk memunculkan kembali serat yang tadi tertutup dempul.
- Campur 1 pelitur : 10 pewarna kayu aduk kemudian kuaskan ke permukaan kayu searah.
- Sebelum pewarna kayu kering segera lap dengan bahan kaos agar lebih rata.
- Tutuplah seleruh permukaan kayu dengan pelitur menggunakan kuas.
C. PU (Polyurethane)
Polyurethane merupakan jenis cat yang hampir sama dengan cat melamik, yaitu terdiri dari dua komponen. Keuntungan cat ini adalah hasil permukaanya tidak mudah retak dan tidak berbau pedas karena bebas dari kandungan formaldehyde. Agak mengkilap, permukaan rata, tapi masih memperlihatkan kealamian kayu. Cocok untuk rumah bergaya klasik modern. Terdiri dari 2 komponen. Tidak berbau pedas katena tidak mengandung formaldehyde. Penampilan closed pore, pori-pori kayu tertutup sehingga lebih tahan terhadap noda. Tahan benturan
D. NC (Nitro Cellulose)
Jenis cat ini hanya terdiri atas satu komponen. Untuk pengecatan ulang, anda bisa melakukan tanpa mengerok lapisan sebelumnya. Keuntungan penggunaan NC adalah pengeringanya lebih cepat. Selain itu penampilan lapisanya lebih tipis sehingga terlihat lebih alami/natural look. Natural tidak mengkilap. Cocok untuk rumah bergaya antik, etnik dan natural. Terdiri dari 1 komponen. Tidak bebau pedas karena tidak mengandung formaldehyde. Penampilan open pore, pori-pori kayu tetap terlihat sehingga lebih natural..Tahan benturan.
E. Akrilik
Jenis ini mirip dengan NC. Bedanya, bila cat NC warnanya cenderung kekuning-kuningan cat akrilik berwarna jernih seperti air bening. Dengan demikian jika akan menampilkan warna putih, pastel atau warna-warna muda lainnya di permukaan kayu, paling cocok menggunakan jenis akrilik
2. Finishing kayu dengan serat tidak menarik untuk di ekspose/serat kayunya ditutup (opaque finish)
Untuk kayu dengan serat kayu yang kurang menarik untuk di ekspose seperti kayu bengkirai, kayu kamper kapur, biasanya finishingnya menggunakan cat solid. Beberapa produsen menyebutnya dengan istilah opaque finished. Cat ini merupakan jenis cat yang mempunyai piqmen warna dan sanggup menutupi permukaan kayu sepenuhnya, sampai warna aslinya tidak tampak. Karena itu cat ini juga sering disebut dengan cat tak tembus atau tutup serat.
Sifat cat ini padat sehingga jika digunakan, serat-serat yang terdapat pada kayu tidak akan terlihat lagi. Komponen piqmen dan resin sebagai pembentuk film cat akan menutup seluruh permukaan kayu. Cat ini cocok dipakai jika ingin berkreasi dengan warna seperti pada perumahan eropa yang menggunakan kusen dengan cat warna putih. Cat solid juga cocok digunakan untuk permukaan kayu yang cacat seperti lubang, khususnya pada kayu dengan kelas mutu rendah. Jika lubang ini ditutup dengan rata, maka cacatnya tidak tampak lagi.
Cara pengaplikasian cat solid :
- Amplas kayu sampai halus
- Oleskan dempul /wood filler untuk menutup lubang dan pori-pori kayu. Kemudian amplas sampai halus. Catatan : ada produsen yang tidak menyarankan penggunaan dempul
- Oleskan meni khusus kayu dan diamkan 6 jam sampai kering sempurna. Meni kayu berfungsi sebagai cat dasar yaitu membantu cat kayu menempel dengan baik
- Oleskan cat dasar, bentuknya seperti cat solid itu sendiri untuk menahan getah kayu dan meningkatkan adesi cat di atasnya. Jadi cat diatasnya bisa menempel dengan baik.
- encerkan cat kayu sesuai aturan yang tertera pada kaleng cat
- Oleskan lapis pertama cat solid dengan warna pilihan anda. Lalu diamkan sampai kering sempurna kira-kira 5-6 jam
- Oleskan kembali cat solid lapis kedua. Cat bermutu baik bisa menutup kayu dalam 2 lapis pengecatan sementara jika menggunakan cat yang bermutu kurang baik mungkin harus mengoleskan cat sampai 3 lapis.
Ada dua jenis cat solid yaitu cat duco dan cat minyak/sintetik yaitu :
A. Cat duco
Cat duco adalah cat yang sering digunakan untuk cat mobil. Jenis cat ini juga dapat dipakai sebagai bahan pelapis kayu dan menghasilkan tampilan mewah. Karena harganya yang cukup mahal dan penampilanya yang halus maka cat duco cocok diaplikasikan pada elemen eksterior yang membutuhkkan daya kekuatan cat yang besar seperti pintu bagian luar. Pengaplikasian cat ini memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan jenis cat yang lain, karena harus menggunakan sprayer (alat penyemprot)
B. Cat minyak/sintetik
Cat ini banyak di gunakan orang sebab cara aplikasinya mudah, cukup menggunakan kuas. Selain mudah pengaplikasianya, cat ini lebih murah daripada cat duco. Dari segi warna sangat beragam pilihan warnanya mulai dari warna terang hingga warna gelap
C. Special effect
Jenis cat ini merupakan cat yang dapat menimbulkan effect tertentu seperti efek retak, marmer atau antik. Efek ini dihasilkan dengan menggunakan satu jenis cat atau mengkombinasikan beberapa jenis cat. Ada sedikit kelemahan yang dimiliki cat efek khusus. Cat ini biasanya tidak dapat diaplikasikan untuk eksterior. Ini karena cat tersebut tidak mempunyai bahan tahan cuaca (filter UV), sehingga bisa mengelupas atau berubah warna bila terkena hujan dan panas. cat jenis ini dapat di aplikasikan pada kayu atau besi bahkan ada pula yang diaplikasikan pada dinding.
Dibawah ini beberapa contoh cat efek khusus yang dapat di aplikasikan pada kayu, bisa diterapkan pada railing tangga, meja, kursi, atau perabotan yang lainya. Jangan lupa untuk memberikan top coat diatas cat-cat efek ini untuk menjaga keawetanya.
- Efek retak
Cat ini sudah nengandung bahan yang bisa membuat tampilan retak dengan sendirinya pada saat kering. Cat efek retak pada dasarnya berwarna putih terdiri dari dua jenis yaitu cat dasar dan cat yang menimbulkan retak. Meskipun cat ini berwarna putih, tersedia pula pasta berwarna yang dapat di campur dengan cat ini agar anda dapat lebih bebas berkreasi. Sesama pasta warna inipun dapat di campur untuk menghasilkan warna baru.
Langkah pertama untuk melakukan pengecatan ini, kuaskan cat dasar, dan tunggu sampai kering. Setelah itu, baru kuaskan cat retaknya. Bentuk retak yang timbul tergantung dari cara penguasan yang dilakukan. Bila anda ingin bentuk retak-retak kecil, kuaskan cat retak tersebut dengan cara di tutul-tutulkan. Sementara bila anda ingin hasil retakan yang agak memanjang, kuaskan lah cat retak dengan cara menariknya (menggeser ujung kuas).
- Efek marmer
Sepert cat efek retak, cat ini juga menggunakan cat dasar yang di campur dengan sedikit melamine hardener agar cepat kering. Baru sesudah diaplikasikan cat pewarna kayu dengan ditutul-tutulkan. Untuk mendapatkan efek marmer yang alami, cat pewarna kayu tadi harus di pecah mengunakan aseton. Caranya ambil kuas lukis (kuas kecil), lalu celupkan ke dalam aseton. Setelah itu, tutul-tutulkan ujung kuas diatas cat pewarna kayu, maka aseton akan memberikan bentuk bulatan-bulatan yang membuat kayu menjadi marmer.
- Efek granit
Pengaplikasianya harus dilakukan menggunakan sprayer gun (alat penyemprot cat). Cat ini tidak memerlukan trik khusus pada pengaplikasianya, karena cat ini sendiri sudah bercorak seperti granit saat diaplikasikan.
- Efek antik
Teknik ini bisa diterapkan pada kayu dengan ukiran. Pertama-pertama, sapukan cat pewarna kayu yang bewarna muda. Setelah kering, lapisi dengan coating agar nantinya tidak tercampur dengan cat antik. Setelah itu baru aplikasikan cat efek antik di atasnya. Dalam keadaan cat masih basah, lap permukaan kayu menggunakan lap katun. Celah-celah serat kayu atau bagian ukiran yang dalam akan terisi oleh cat ini sehingga terlihat seperti bayangan. Bayangan inilah yang akan menimbulkan kesan antik. Cat efek antik juga tersedia dalam warna putih. Cat warna putih ini sebaiknya diaplikasikan diatas cat dasar yang berwarna putih ini lebih dikenal dengan istilah cat pupur.
- Efek besi tempa
Selain bila dipraktikan pada tembikar juga bisa digunakan untuk finishing kayu. Tekstur besi tempa diperoleh dari cat tekstur. Pengaplikasian cat tekstur ini dilakukan dengan cara di tutul-tutulkan. Lalu warna tembaganya diperoleh dengan cara mencampur melamik, cat pewarna kayu, dan bubuk lemas. Sedangkan untuk menumbulkan teksturnya, diaplikasikan cat antik pada lapisan terakhir.
Untuk eksterior sebaiknya digunakan finishing : politur khusus eksterior, duco dan sintentik
Untuk interior sebaiknya digunakan finishing : politur khusus interior, melamik, NC, PU.
Baca juga : Kayu untuk Bahan Pintu dan Jendela
Baca juga : Kayu untuk Bahan Pintu dan Jendela