Kaca adalah suatu bahan tembus cahaya (transparan) sebagai hasil pengolahan beberapa bahan dasar seperti pasir kuarsa, soda abu, dolomite, dan lain-lain yang digunakan untuk berbagai keperluan dalam bangunan terutama untuk pintu dan jendela. Sesuai dengan kualitas dan ketebalannya tersedia berbagai jenis kaca yang dirancang khusus untuk mengurangi kesilauan atau transmisi panas. Di dalam bangunan kaca memiliki fungsi yang berbeda- beda diantaranya
- Sebagai pemisah antara fungsi ruang
- Sebagai untuk pencahayaan alami
- Sebagai pengaman rumah (safety)
- Sebagai pelindung perabot rumah
- Sebagai estetika bangunan
- Sebagai pendukung privasi
- Sebagai variasi bukaan jendela maupun pintu rumah
Ketebalan kaca berkisar antara 2-6 mm, tetapi ada juga ketebalan khusus antara 7-12 mm. Tebal kaca maksimum adalah 16 mm dengan luas maksimum yang tersedia 1,8 x 3,3 m. Untuk jenisnya, kaca sebenarnya bermacam-macam jenisnya yang dapat digunakan untuk bangunan maupun rumah tinggal. Namun lebih dikenal di masyarakat pada intinya hanya sebatas 3 macam, yaitu :
Kaca ini juga sering disebut dengan kaca polos atau dalam istilah teknisnya adalah float glass. Kaca ini tidak berwarna, memiliki permukaan yang sangat bersih, rata dan bebas distorsi. Baca selengkapnya ....
Kaca cermin atau kaca reflektif adalah jenis kaca polos yang salah satu bagian mukanya diberi lapisan oksida logam, melalui proses pyrolisis sehingga pada salah satu sisinya akan terlihat mengilap dan tampak seperti cermin. Baca selanjutnya ....
3. Kaca warna (cokelat, hitam (rayben), biru dan hijau)
Kaca warna adalah kaca polos (kaca float) dilapisi dengan lembaran warna yang terbuat dari campuran logam sehingga memiliki warna tertentu seperti hitam (rayben) dan sebagainya. Baca selanjutnya .....
Dari jenis-jenis kaca tersebut dapat diolah lagi menjadi jenis kaca seni (art glass), misalnya digafir, dibakar, dikombinasikan atau dilapisi kaca film.