Home » » Penutup Atap Sirap

Penutup Atap Sirap

Penutup atap sirap banyak digunakan pada rumah tradisional indonesia. Penutup atap sirap berbahan dasar kayu. Kayu yang bisa dipakai adalah kayu ulin yang juga dikenal dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari Kalimantan yang memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban dan pengaruh air laut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api dan perkapalan.

Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (pxlxt) = 58cm x 6cm x 0,3cm dan 58cm x 6cm x 0,3cm. Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.

Sirap terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun berlapis 3 atau 4. Potongan kayu ini kemudian dipaku ke multipleks yang melapisi seluruh rangka atap. Atap sirap mempunyai kemiringan sekitar 35 derajat dan umurnya mencapai 12 tahun.

Penutup atap sirap

Atap sirap terbuat dari kayu yang dipotong tipis. Papan-papan ini diatur di atas kasau dan dipaku, dan dari jauh nampak seperti sisik ikan. Sirap amat mahal harganya dan tukang yang membuatnyapun sudah jarang. Bahan sirap berupa kayu keras dari kalimantan. Umumnya lembaran atap sirap berukuran 8cm x 60cm.

Pemasangan atap sirap

Saat ini pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaraan atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran, oleh karena itu, kini mulai diproduksi sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti kayu sirap dari kayu ulin. Merbau merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan, jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela dan lain-lain. Berbeda dengan atap sirap kayu ulin, atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan.

Alternatif lain yang muncul selain bahan kayu. kini sudah ada atap sirap yang terbuat dari bahan metal. Seperti halnya genteng metal tetapi memiliki profil menyerupai atap sirap. Namun kelemahanya adalah kesan yang kurang alami karena bukan terbuat dari kayu. Tapi tentu atap sirap dari metal memiliki kelebihan dari segi biaya, ketahanan terhadap kebocoran dan pemasangannya yang lebih mudah.

Kelebihan :
  • Bahannya cukup ringan
  • Artistik, karena tebuat dari potongan kayu
  • Isolasi panas yang baik
Kekurangan :
  • Resiko kebocoran, kadang sebelum dilapisi sirap, atap harus dilapisi dahulu dengan seng untuk mencegah terjadinya kebocoran atap.
  • Pemasanganya cukup sulit sehingga biaya yang digunakan akan bertambah
  • Bila lembaran sirap belum cukup kering tetapi sudah dipasang, sirap akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.
Baca juga : Macam Pilihan Bahan Penutup Atap



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

loading...

Cari

Translate

Arsip Blog

loading...

Post Unggulan

Dak Bondek atau Bondex (Pelat Baja Gelombang)

Post Populer