Plint/Plinth adalah istilah yang menyebut bagian lantai yang menempel ke dinding secara vertikal. Saat ini, tinggi plint umumnya 7-10 cm. Tujuan utama dibuatnya plinth adalah untuk mencegah noda plus lembab pada dinding akibat percikan air dan kotoran saat kita membersihkan atau mengepel lantai. Selain itu, bagian dinding yang berbatasan dengan lantai cenderung rentan benturan yang bisa menyebabkan lecet bahkan gompel. Nah disini plint berfungsi sebagai tameng dinding
Orang sering menyebut plinth sebagi ubin plint. Padahal, bahan pembuat plint tidak terbatas pada ubin saja. Plint bisa terbuat dari kayu, cat kolom, waterproofing, bahkan kaca. Umumnya bahan plint disamakan dengan bahan lantainya. Lantai keramik misalnya, biasanya akan memakai plint dari keramik. namun ada juga yang membuat plinth berbeda dengan bahan lantai. Ini berkaitan dengan fungsi plint yang lain yaitu sebagai border pemanis. Bahan yang berbeda akan menimbulkan kesan kontras dan plint akan terlihat membingkai lantai.
Dari segi konstruksi, plint dipasang tepat di atas perbatasan lantai dengan dinding. Jadi plint akan nongol keluar dari dinding. Karena posisinya yang nongol itu, plint tidak boleh memiliki ujung dan tepian yang tajam. Hal ini tidak berlaku untuk plint yang terbuat dari cat. Jika memakai keramik, biasanya lebar plint disamakan dengan lebar ubin agar terlihat rapi, demikian juga natnya. Dahulu, plint dari ubin dibuat dengan cara memotong sendiri ubin utuh. Saat ini beberapa vendor keramik sudah ada yang menjual ubin khusus untuk plint. Jadi tak perlu repot-repot memotong, ubin yang khusus untuk plint ini umumnya dijual dalam satuan per meter lari.